Yang Patah Tumbuh Hilang Berganti

Posted on Posted in News
Spread the love

Sabtu 24 Februari 2018 merupakan hari penting bagi kesenian Sidoarjo, pasalnya di hari tersebut sedang diselengarakan Kongres Dewan Kesenian Sidoarjo (dekesda) dan sekaligus pameran lukisan oleh para perupa Sidoarjo. Kegiatan ini di adakan di Komplek Museum Mpu Tantular yang beralamat di Jl. Raya Buduran – Jembatan Layang, Jl. Raden Moh. Mangundipi, Siwalanpanji. Kongres Dewan Kesenian Sidoarjo ini merupakan agenda pertama yang dilakukan pada periode kepengurusan baru periode 2018-2023, kongres ini ditujukan untuk ajang seniman dari berbagai disiplin berkumpul seni rupa, tari, teater, musik, dan film. Para seniman berkumpul untuk merangcang strategi dan agenda kegiatan yang akan dilakukan oleh kepengurusan Dekesda yang baru ini.

image

Selain kegiatan kongres di bangunan lain di komplek Museum Mpu Tantular juga sedang dilaksanakan pameran lukisan yang berjudul “Yang Patah Tumbuh Hilang Berganti” yang mana pameran lukisan ini memang merupakan rangkaian acara dari Kongres Dewan Kesenian Sidoarjo. Dalam pameran ini turut serta 36 perupa yang berasal dari berbagai kecamatan di Sidoarjo, tidak hanya seniman senior yang turut serta tapi perupa muda juga dilibatkan dan diberi kesempatan untuk turut unjuk gigi. Kesulitan yang dialami oleh penyelenggara pameran lukisan ini adalah untuk melacak dan menghubungi seniman yang tersebar di seluruh Sidoarjo, terutama seniman-seniman senior yang sangat sulit untuk dicara kontaknya dan dihubungi ujar Juniarto panitia sekaligus peserta pameran.

image

Di Sidoarjo sendiri menurut Juniarto banyak seniman bagus yang muncul di Sidoarjo, tapi mereka lebih memilih untuk meninggalkan Sidoarjo, karena memang ekosistem seni rupanya yang kurang sehat dalam artian kurang sarana yang dapat digunakan, kegiatan pameran yang sangat minim, dan sebagainya. Harapan dari para perupa yang berpameran adalah pameran semacam ini harus terus ada agar hubungan antara seniman senior dan seniman muda selalu terjalin dengan baik dan selalu sinergis. Dan juga dilakukan penggembangan terhadap kegiatan, jadi yang dipamerkan kedepannnya tidak hanya karya lukis saja tapi bisa lebih luas lagi, sehingga nantinya di Sidoarjo akan banyak kegiatan kesenian yang beragam dan mempersehat ekosistem. (dnm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *