“Seni bukan hal yang berat dan seni itu pendek”, begitulah kutipan dari apa yang dikatakan iend saat diwawancarai oleh Bayu Edi, saat itu Bayu memawancari Iend sebagai dasar penciptaan karyanya dalam pameran tunggal. Namun itulah yang memang menjadi keyakinan iend, seni bukanlah sesuatu yang harus di agungkan, atau di kultuskan, seni biarlah menjadi sebuah medium untuk berkomunikasi dan menyampaikan apa yang kita pikirkan secara visual. Iend berangapan bahwa hal yang harus lebih dipikirkan adalah keidupan itu sendiri, kehidupan adalah proses yang panjang dan semua orang pasti akan menggalami, kehidupan juga tidak hanya selesai disini tapi banyak tahapan lain setelah kehidupan yang sekarang selesai, seperti kehidupan kehidupan setelah mati, dan seterusnya.
Iendlovebadillust adalah seniman street art dan seorang desainer grafis yang berdomisili di Surabaya, ia menempuh D3 Desain grafis di Universitas Negeri Surabaya, kemudian melanjutkan study nya ke jenjang S1 di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Iend sendiri tergabung dengan beberapa kelompok seni diantara adalah ARC (art clinic), Serbuk Kayu, Panggon 140, dan beberapa kelompok yang lain.
Iend menggaku awalnya ia hanya ikut-ikutan temannya yang banyak bergerak di street art, di awal dia terjun di dunia streetart sekitar tahun 2006 Iend banyak melakukan ekplorasi font, namun lambat laun Iend memilih untuk menciptakan sebuah figur yang menjadi ciri khas nya.
Dalam karyanya Iend banyak memunculkan figur monster yang bernama Guardian Sulfur, figur ini secara konsisten selalu dimunculkan oleh Iend di tiap karya yang dia buat. Meskipun selalu dimunculkan Iend selalu mengengplorasi bentuk figur ini agar sesuai dengan apa yang ingin di sampaikan. Figur ini sendiri adalah bentuk perwakilan dari Iend untuk berkomunikasi kepada siapa saja yang melihat karyanya perihal konsepsi menggenai kehidupan itu sendiri.
Banyak figur yang digambarkan dengan posisi tangan berdoa, ini menjadi salah simbol yang selalu dimunculkan oleh iend, yang ingin disampaikan oleh iend adalah setiap manusia harus memiliki sebuah keyakinan, sebuah harapan untuk menjalani hidup, dan bentuk dari yakin dan harap tersebut adalah doa, doa yang selalu dipanjatkan setiap hari. Dan karya yang diciptakan oleh Iend ini adalah bentuk dari doa yang dia panjatkan melalui bentuk visual. Oleh karena narasi yang ingin dikomunikasikan Iend adalah tentang doa, maka dalam pameran tunggal ini Iend akan menggambil tajuK pameran “sprayer” yang berasal dari kata Spray (semprot , identik dengan medium yang digunakan oleh seniman jalanan yang menggunakan cat semprot atau umum disebut pilox) dan Prayer (yang diadaptasi dari kata dalam bahasa inggris yang berarti berdoa). Dalam pameran ini Iend akan secara live membuat karya dan kemudian memajangnya di lobby artotel.
______________________________________________________________________________________________________________________________________
“Art is not a heavy thing and the art is short”, that quote is from what Iend said when interviewed by Bayu Edi, at that time Bayu interviewed Iend as the basis for the creation of his work in a solo exhibition. But that is what iend believes, art is not something to be glorified, let art be a medium to communicate and convey what we think visually. Iend figured that the thing to think about is life itself, life is a long process and everyone is going to grasp, life is not just finished here but many other stages after the present life are finished, like life after death, and so on.
Iendlovebadillust is a street art artist and a graphic designer based in Surabaya, he took D3 Graphic Design at Universitas Negeri Surabaya, then continued his study to S1 at Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Iend itself is joined with several art groups among the ARC (art clinic), Serbuk Kayu, Panggon 140, and several other groups.
In his work, Iend created a monster figure named Guardian Sulfur, a figure consistently always raised by Iend in each work he made. Although always appears, Iend always explores the shape of this figure to match what it wants to convey. This figure alone is a representative form of Iend to communicate to anyone who sees his work on the conception of living itself.
Many figures are portrayed with the position of praying hands, this being one of the symbols that always exist, which Iend wishes to convey is that every human being must have a belief, a hope to live life, and the form of belief and hope is prayer, every day. And the work created by Iend is a form of prayer that he prayed through the visual form. Because the narrative Iend wishes to communicate is about prayer, in this solo exhibition Iend will take the title of the sprayer exhibit derived from the word Spray (spray, identical to the medium used by street artists who use spray paint or commonly called pilox) and Prayer (which is adapted from the word in English which means to pray). In this exhibition, Iend will live to make a work and then put it in the lobby artotel.
Dwiki Nugroho Mukti
One thought on ““SPRAYER””