Memaknai Ulang Kolektif dalam Komunitas

Posted on Posted in Journal, Teras Bermain
Spread the love

Kolektif, secara garis besar dapat dimaknai sebagai kumpulan pribadi yang bekerja sama untuk tujuan tertentu tanpa adanya hierarki di dalamnya. Sebuah kolektif bisa merupakan kelompok yang besar (komunitas) ataupun kecil (personal / pribadi), berjalan dalam waktu yang singkat ataupun lama, dengan keanggotaannya yang bersifat sukarela. Kolektif dapat mempunyai tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang, tergantung dari kesepakatan dalam kolektif tersebut.

Tujuan Kolektif untuk jangka pendek, sering dipilih karena lebih bersifat transparan, tanpa dibebani pertanggungjawaban yang rumit, karena bentuk kegiatan maupun pendanaan selesai dalam satu program, semisal pembuatan gig musik, bakti sosial komunitas, atau kegiatan-kegiatan lain yang tidak memerlukan pertimbangan-pertimbangan mendetail, dan pertanggungjawaban selesai dengan pemberitahuan kepada pihak yang terlibat dalam kolektif tersebut.

Berbeda dengan hal tersebut, sebuah kolektif yang mempunyai tujuan jangka panjang, lebih detail dalammembuat perencanaan meskipun tetap bersifat sukarela bagi individu yang terlibat, namun melibatkan pemetaan kapasitas individu, pemetaan anggaran, dan pemetaan terhadap tujuan itu sendiri, sehingga selangkah demi selangkah tujuan tersebut dapat tercapai.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Kolektif Boneka Tanah, mereka merubah tujuan kolektif berjangka pendek, menjadi tujuan berjangka panjang, dari sekedar kolektif dalam perekaman album band dankomunitas, serta gig-gig musik, menjadi komunitas kolektif yang bergerak di bidang pendidikan.

Berdiri semenjak tanggal 12 Nopember 1999 sebagai sebuah Organisasi Kesenian dibawah DepartemenPendidikan dan Kebudayaan (sekarang Kemendibudristek), Boneka Tanah menaungi kolektif dari berpuluh band yang pada era itu kesulitan untuk bereksistensi, panggung/gig bawah tanah jarang ada.

Awal tahun 2022, Boneka Tanah beradaptasi dengan membagi dua divisi yaitu : Boneka Tanah Subkultur yang bergerak di bidang seni budaya komunitas, serta Sekolah Alam Raya Boneka Tanah (SAR-BT) yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan gratis, bagi masyarakat terpinggirkan atau kurang mendapat perhatian sosial, antara lain warga kurang mampu yang tidak bisa bersekolah karena tidak ada dana maupun permasalahan identitas kependudukan, mantan narapidana, serta bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Selain pendidikan berupa sekolah kejar paket, SAR-BT sendiri menekankan pada pelatihan agar anak didiknya berkembang menjadi insan mandiri, dengan jalan membuka wawasan, melatih ketrampilan, serta mendampingi hingga mendapatkan perijinan usaha.

Program Jangka Panjang di bidang Pendidikan Sekolah Alam Raya Boneka Tanah, yaitu Program Pendidikan dan Pelatihan Terpadu. Program Pendidikan dan Pelatihan Terpadu adalah : Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja yang diberikan kepada anak didik, dari awal sampai akhir merupakan rangkaian proses yang berkesinambungan dan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Sebagai Contoh :

1. Pelatihan Pertanian dan Perkebunan;
2. Pelatihan Tata Boga;
3. Pelatihan Desain Grafis;
4. Pelatihan Cetak dan Sablon;
5. Pelatihan Kewirausahaan.

Dalam proses Pendidikan dan Pelatihan Terpadu, akan disajikan contoh miniatur sebuah proses bagaimana produk sampai kepada konsumen, sehingga dari contoh proses ini diharapkan mampu dikembangkan sendiri oleh anak didik di dalam kehidupan bermasyarakat.

Alur proses tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

  1. Kelas Pertanian dan Perkebunan, anak didik diajarkan untuk menanam tanaman yang diharapkan dapat menjadi bahan olahan untuk produk yang akan dikemas dan dijual kepada konsumen, semisal: Kentang, Singkong, Pisang, Ketela Rambat, Bunga Telang, Kelor. Dan bisa dikembangkan, menjadi kelas Pertanian dan Perkebunan Terpadu yang digabungkan dengan perikanan atau peternakan unggas (ayam dan bebek), minuman segar dari bunga Telang, atau minuman herbal Daun Kelor dalam kemasan.
  2. Kelas Tata Boga mengajarkan pengolahan hasil Kelas Pertanian dan Perkebunan tersebut, menjadi makanan kemasan maupun makanan siap saji, semisal : keripik kentang, keripik singkong, keripik pisang, keripik ketela, abon ikan, fillet ayam/bebek. Dan bisa juga sebagai produk makanan siap saji, semisal: sambelan ayam/bebek goreng, yang akan dijual di ruang publik sebagai contoh yang langsung ditunjukkan pada anak didik.
  3. Kelas Desain Grafis, mengajarkan bagaimana membranding produk olahan tadi, mendesain logo, kemasan hingga proses desain ke berbagai media promosi. Didalam kelas ini juga salah satunya mengajarkan tentang Product Fotography, yaitu cara pengambilan foto yang bisa menarik minat konsumen.
  4. Kelas Cetak dan Sablon, mengajarkan bagaimana membuat promosi dalam berbagai bentuk media, semisal mencetak kemasan, mencetak leaflet, flyer hingga promosi ke dalam bentuk kaos.
  5. Kelas Kewirausahaan, mengajarkan cara berwirausaha, menjual produk-produk tersebut kepada konsumen baik secara online maupun secara offline. Termasuk didalamnya adalah pendampingan dalam mengurus ijin untuk berwirausaha.

Tahapan Program Jangka Panjang ini meliputi :

  1. Assessment awal kepada calon peserta didik untuk menentukan minat, bakat, dan kemampuan calon peserta didik yang akan disesuaikan dengan hasil assessment.
  2. Memberikan pendidikan berupa Sekolah Kejar Paket A/B/C dan pelatihan kerja kepada peserta didik sesuai dengan program yang telah dibuat.
  3. Memberikan keterampilan kepada peserta didik berdasarkan hasil asessment minat, bakat, dan kemampuan.
  4. Peserta didik mendapatkan Ijazah Program Pendidikan Kesetaraan.
  5. Mendampingi peserta didik dalam menentukan bidang usaha sesuai keterampilan yang telah diberikan.

 

Materi telah dipresentasikan dalam Podcast Saling Bermain Ep. VI

Link Terkait

YouTube: @serbukkayu1548

Spotify: Serbuk Kayu

Unduh Zine: ZineSB

Cetak Zine: https://docs.google.com/forms/d/1_g46y7h9OkBi1jdxGLJjq9gE3sIGQzVjA1rJwEhGo6w/edit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *